Sunday 25 December 2016

random rants


apa yang ada.
when you did something,
or decide something,
just because you have no reason to say no.

apa yang ada.
when you have super duper large hope,
or endless wishes,
just because you never had it.

apa yang ada.
if you just want to have what the others had,
or if you just want to be like the others.

apa yang ada.

Monday 11 July 2016

Bila lagi?

"Kamu bila lagi?"

******

Setelah bertahun lamanya terlepas majlis kawan-kawan, akhirnya sempat jugak tahun ni alhamdulillah. Sorang demi sorang akan melangkah ke alam yang baru. I am sooo happy for them.

Kalau ditanya, bila lagi? Wallahua'lam hehe

Memilih tak mudah.
Bila lahir dari keluarga "extended  family",
yang berpisah sana-sini,
konflik itu dan ini,
serta pengalaman lampau yang menggugat kepercayaan,
susah nak menjangka bila mahu membuka hati. haha

bukan memilih sahaja tak mudah.
bahkan memulainya saja belum tentu yakin. lol

bukan tak percaya pada sistem,
tapi orangnya.
bukan tak mahu melangkah,
tapi masih dibayangi ketakutan masa lalu.

dan aku tahu,
menjadi pasif bukan satu pilihan.
cuma menanti,
saat diberi kekuatan untuk membuka dan memilih. :)

"At the end, we will come to know that only Allah kept his promise" <3

Sunday 6 March 2016

longlai

Kadang-kadang,
aku bingung.
Tarbiyah itu seharusnya mengubah.
tapi makin hari,
aku rasa makin hilang yakin pada diri.
makin lama,
makin tak percaya pada diri.

fikir difikir,
aku rupanya tak bersyukur,
dengan apa yang aku ada.
aku rupanya cepat berputus asa.
belum ke medan,
sudah membayangkan kegagalan.


Wednesday 29 April 2015

Tenggelam

Kadang-kadang
Rasa hilang dengan diri sendiri
Hanyut dalam ketidak pastian
Gelap malap dalam ketakutan masa depan

Kadang-kadang
Masih lagi mempersoalkan tujuan
Semakin dalam engkau menyelam
Semakin jauh engkau dari dataran

Kadang-kadang
rindu menjadi diri yang dulu
yang kata-katanya tak melebihi amalnya
yang diamnya lebih berisi

Kadang-kadang
Apa yang kau perlihatkan di hadapan
Tak pernah mendapat kepuasan pada yang memandang

Ah
Barangkali engkau yang paranoid
Sebab engkau hidup dengan diri sendiri
Engkau tahu luar dan dalam
Engkau tahu benar dan salah

Tak perlu menegakkan benang yang basah
untuk mempertahankan
amalan yang tak seberapa
untuk mengagungkan
kacamata yang berdebu tiga inci

Jiwa yang terikat pada RabbNya
Pasti merasa tenang
Mengapa harus risau?
Andai engkau berbuat dengan sepatutnya.
Mengapa perlu lari?
Andai yang dicari itu dekat.

- aku yang karam dalam kapal dunia.


  

Friday 5 December 2014

Lelaki itu.

ada orang,
yang dirinya sukar sekali untuk dibaca.
lalu dia dikenali melalui tulisannya.
yang selalunya,
bisa memuntahkan segala isi hati.

tetapi lelaki itu,
sungguhpun tak pandai membaca dan menulis.
akhlaknya sudah cukup membuat semua mempercayainya.
kata-katanya, taujihatnya,
bisa membuatkan yang mendengar jatuh cinta padanya.

dan lelaki itu
bisa buat semua yang didampinginya
merasakan merekalah yang paling dicinta

dan lelaki itulah
murabbi agung
tanggannya lah yang melahirkan seorang lelaki
yang amalannya tak dapat ditandingi walau seribu ummat pun
tangan itu lah juga
yang bisa menukar seorang yang tegar menentangnya
jadi seorang yang tak bisa terima kewafatannya.

luka dan darah
tangis dan lelah
semuanya demi ummat tercinta

model terbaik
yang melalui patah dan luka
untuk ummatnya belajar
jadi hamba yang tunduk
penuh cinta
takut dan harap.





Saturday 22 November 2014

Dust

"Cukuplah...


kusimpan semua ceritaku
 yang dulu


Tentangku...

tentang apapun 
yang membuatku
 tiada berarti

Di Persimpangan
Aku berdiri 
membisu

harus kuputuskan

kemanakah ku melangkah...

Jangan lagi 
usikku
meski aku tak tau

kemana lagi aku berlari

kejar harapan
 yang sempat mengelam

biarkanlah
ku hidup dengan nafas yang baru

nafas yang menyimpan kedamaian

di persimpangan
 aku berdiri"

Terngiang-ngiang lirik lagu yang diulang berkali-kali oleh roomate tersayang.

bertahun lamanya. membiarkan kenangan berlalu pergi.
lembaran demi lembaran di buka.
namun kenangan tak pernah pergi.

"Tak ada yang salah dengan menggenggam harapan. Kau hanya perlu tahu kapan harus berhenti dan mulai menerima kenyataan."

dan hakikatnya tak ada yang benar-benar pergi.
kerna kenangan adalah rumah tak berpintu,
tempat di mana semua orang ingin kembali pulang.

ah,
terlalu emosi barangkali.
memandang hidup dengan kaca mata yang masih berdebu.

jangan terlalu berat melepaskan, yang memang milikmu akan selalu pulang.



#reconstructing



Tuesday 28 January 2014

Nafas Cinta

Alhamdulillah.
Allah bagi peluang.
Untuk terus hidup dalam nafas dakwah dan tarbiyah.
Nikmat yang takkan pernah ingin aku sia-siakan.

Dalam jalan ini,
aku banyak belajar.
Belajar untuk memahami,
Belajar untuk menerima,
Belajar untuk memberi.
apa lagi belajar untuk mencintai.

Akulah yang terlebih belajar,
untuk jadi lebih peka,
untuk jadi lebih sensitif,
apa lagi untuk selalu berlapang dada.

Meski kadang-kadang,
Kau rasa macam..
Takda siapa hargai kau
Takda siapa hargai kerja kau
Takda siapa sayang kau (eheh :p)

Ah!
Persetankan rasa-rasa itu
Hiraukan bisikan-bisikan itu
mengapa menanti dari insan yg bergelar manusia
Sedang engkau tahu fitrah mereka, 
sedang engkau pasti kekurangan mereka.

terlalu banyak berharap dari manusia
terlalu banyak harapan pada manusia
terlalu banyak impian pada manusia

cukuplah

Fafiru ilallah.
Wa sari’u ila maghfiratin mirabbikum.


Tuhan.
hela nafas ini.
biarlah dariMu
untukMu
bersamaMu.

Inilah.
Nafas cintaku.


"Andai bisa ku mengulang
waktu hilang dan terbuang
andai bisa perbaiki segala yang terjadi
tapi waktu tak berhenti
tapi detik tak kembali
harap ampunkan hambaMu ini"

Sunday 24 November 2013

Jasad Kita


Karena beda antara kau dan aku sering jadi sengketa
Karena kehormatan diri sering kita tinggikan di atas kebenaran
Karena satu kesalahanmu padaku seolah menghapus sejuta kebaikan yang lalu
Wasiat Sang Nabi itu rasanya berat sekali:
“Jadilah hamba-hamba Allah yang bersaudara” 

Kita mungkin jasad-jasad yang bertemu dalam liqa saban minggu, 
jasad-jasad yang berhimpun dalam gerak kerja, 
jasad-jasad yang punya cita-cita tinggi,

Namun,
jasad-jasad ini sukar sekali bertemu, 
untuk mencari titik persamaan, 
untuk menerima apa adanya pada kita.

saban hari jasad-jasad ini bertemu,
tanpa rasa,
tanpa perkataan.
semua saling menyimpan rasa.
sedang mulut petah berbicara tentang ukhuwah.

Sayang seribu kali sayang,
jasad-jasad ini sukar sekali bertemu, 
untuk mencari titik persamaan, 
untuk menerima apa adanya pada kita.

daie juga manusia tahu?
punya rasa manusiawi.
andai bisa menjaga hati 'manusia biasa',
mengapa tidak sesama keluarga kita?


Mungkin lebih baik kita berpisah sementara, sejenak saja 
menjadi kepompong dan menyendiri berdiri malam-malam, 
bersujud dalam-dalam bertafakkur bersama iman yang menerangi hati 
hingga tiba waktunya menjadi kupu-kupu yang terbang menari 
melantun kebaikan di antara bunga, menebar keindahan pada dunia.

Lalu dengan rindu kita kembali ke dalam dekapan ukhuwah 
mengambil cinta dari langit dan menebarkannya di bumi 
dengan persaudaraan suci, sebening prasangka, selembut nurani,
sehangat semangat, senikmat berbagi, sekokoh janji. -DDU-