Friday 5 December 2014

Lelaki itu.

ada orang,
yang dirinya sukar sekali untuk dibaca.
lalu dia dikenali melalui tulisannya.
yang selalunya,
bisa memuntahkan segala isi hati.

tetapi lelaki itu,
sungguhpun tak pandai membaca dan menulis.
akhlaknya sudah cukup membuat semua mempercayainya.
kata-katanya, taujihatnya,
bisa membuatkan yang mendengar jatuh cinta padanya.

dan lelaki itu
bisa buat semua yang didampinginya
merasakan merekalah yang paling dicinta

dan lelaki itulah
murabbi agung
tanggannya lah yang melahirkan seorang lelaki
yang amalannya tak dapat ditandingi walau seribu ummat pun
tangan itu lah juga
yang bisa menukar seorang yang tegar menentangnya
jadi seorang yang tak bisa terima kewafatannya.

luka dan darah
tangis dan lelah
semuanya demi ummat tercinta

model terbaik
yang melalui patah dan luka
untuk ummatnya belajar
jadi hamba yang tunduk
penuh cinta
takut dan harap.





Saturday 22 November 2014

Dust

"Cukuplah...


kusimpan semua ceritaku
 yang dulu


Tentangku...

tentang apapun 
yang membuatku
 tiada berarti

Di Persimpangan
Aku berdiri 
membisu

harus kuputuskan

kemanakah ku melangkah...

Jangan lagi 
usikku
meski aku tak tau

kemana lagi aku berlari

kejar harapan
 yang sempat mengelam

biarkanlah
ku hidup dengan nafas yang baru

nafas yang menyimpan kedamaian

di persimpangan
 aku berdiri"

Terngiang-ngiang lirik lagu yang diulang berkali-kali oleh roomate tersayang.

bertahun lamanya. membiarkan kenangan berlalu pergi.
lembaran demi lembaran di buka.
namun kenangan tak pernah pergi.

"Tak ada yang salah dengan menggenggam harapan. Kau hanya perlu tahu kapan harus berhenti dan mulai menerima kenyataan."

dan hakikatnya tak ada yang benar-benar pergi.
kerna kenangan adalah rumah tak berpintu,
tempat di mana semua orang ingin kembali pulang.

ah,
terlalu emosi barangkali.
memandang hidup dengan kaca mata yang masih berdebu.

jangan terlalu berat melepaskan, yang memang milikmu akan selalu pulang.



#reconstructing



Tuesday 28 January 2014

Nafas Cinta

Alhamdulillah.
Allah bagi peluang.
Untuk terus hidup dalam nafas dakwah dan tarbiyah.
Nikmat yang takkan pernah ingin aku sia-siakan.

Dalam jalan ini,
aku banyak belajar.
Belajar untuk memahami,
Belajar untuk menerima,
Belajar untuk memberi.
apa lagi belajar untuk mencintai.

Akulah yang terlebih belajar,
untuk jadi lebih peka,
untuk jadi lebih sensitif,
apa lagi untuk selalu berlapang dada.

Meski kadang-kadang,
Kau rasa macam..
Takda siapa hargai kau
Takda siapa hargai kerja kau
Takda siapa sayang kau (eheh :p)

Ah!
Persetankan rasa-rasa itu
Hiraukan bisikan-bisikan itu
mengapa menanti dari insan yg bergelar manusia
Sedang engkau tahu fitrah mereka, 
sedang engkau pasti kekurangan mereka.

terlalu banyak berharap dari manusia
terlalu banyak harapan pada manusia
terlalu banyak impian pada manusia

cukuplah

Fafiru ilallah.
Wa sari’u ila maghfiratin mirabbikum.


Tuhan.
hela nafas ini.
biarlah dariMu
untukMu
bersamaMu.

Inilah.
Nafas cintaku.


"Andai bisa ku mengulang
waktu hilang dan terbuang
andai bisa perbaiki segala yang terjadi
tapi waktu tak berhenti
tapi detik tak kembali
harap ampunkan hambaMu ini"