Hak hati.
Sukar untuk diterjemah.
Sukar untuk dibicara.
Kadang-kadang kita merasa,
Hati ini kosong.
Kosong tanpa rasa.
Tapi entah rasa apa yang dicari.
Kerna hati yang satu ini,
Seribu rasa bisa ditafsir.
Selautan tangis bisa tumpah.
Kerna hati yang satu ini,
Jadi pantulan iman kita.
Jadi pantulan amal kita.
Jadi pantulan akhlak kita.
Aku berusaha.
Engkau juga berusaha.
Tapi andai ukhuwah kita sakit,
Hati inilah yang tenat.
Iman inilah yang melemah.
Iman kita,
Bisa jadi punca sakitnya hati ini.
Dzon kita,
bisa jadi punca tak enaknya rasa ini.
Keraguan kita,
Bisa jadi penghalang manisnya ukhuwah ini.
Musaku,
Ukhuwah kita memang tengah sakit kan?
Indenial.
"Di jalan cinta para pejuang, biarkan cinta berhenti di titik
ketaatan. Meloncati rasa suka dan tak suka. Malampaui batas cinta dan benci.
Kerana hikmah sejati tak selalu terungkap di awal pagi. Keana seringkali
kebodohan merabunkan kesan sesaat. Maka taat adalah prioritas yang kadang
membuat perasaan-perasaan terkibas. Tetapi yakinlah, di jalan cinta para
pejuang, Allah lebih tahu tentang kita. Dan Dialah yang akan menyutradai pentas
kepahlawanan para actor ketaatan. Dan semua akan berakhir seindah syurga. Syrga
yang telah dijanjikanNya."
Di adalah bagian dari diriku,
Dan aku adalah bagian dari dirinya.
-Rasulullah, tentang Julaibib-
No comments:
Post a Comment